15 Januari 2014

Sepotong Kenangan...

Hujan berjatuhan dengan romantisnya ketika kami berempat memasuki mobil. Hari ini, kami akan menghadiri pesta pernikahan teman kami... masih sama-sama di Bandung, jadi seharunsya tidak perlu waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan. Sayang, weekend selalu menjadi bencana buruk untuk acara jalan-jalan di Bandung, macet luar biasa di mana-mana. Untuk memecah kesunyian, Daddy memutar lagu.. lagu lawas bernada sedih...

Read more...


Akhirnya suamiku  bertanya... "kalo mommy nikah sama orang lain terus gak bahagia, apakah perasaan daddy akan sehancur seperti lirik di lagu itu?
Aku tidak mengatakan apa-apa. Tapi berbagai pikiran berkecamuk di pikiranku yang terus berkata " mana ku tahu! salahmu sendiri kenapa kau menikahi wanita lain, sehingga aku pun terpaksa menikah dengan lelaki lain, dan tidak bahagia, dan kau merasa tersiksa melihatku menderita... jadi seharusnya apa pendapatku?" tapi itu cuma suara dikepalaku saja, tidak sampai terucap keluar. Mataku tetap kosong menatap jalanan yang mulai basah...
_________
Pernikahan... memang selalu mengingatkan ku pada berbagi kenangan.

Akhir tahun 2006. Suatu pagi di Lembang.
"Aku terpaksa harus menikah sayang... aku mencintaimu, tapi maafkan aku...."

gelap.

Pertengahan tahun 2008. Suatu siang di tepi tebing, menghadap ke pantai.
"kita akan menikah disini sayang, ini tempat yang indah...aku tidak pernah melihat yang seperti ini seumur hidupku...sungguh"

lalu...

Akhir tahun 2008, di sebuah klinik kandungan.
"aku senang akhirnya aku bisa berada disini, aku menunggu ini seumur hidupku, mengantarmu ke dokter kandungan dan.....

kemudian....
_____________
"sayang, bagaimana menurutmu...?"
aku yang masih melamun, langsung gelagapan, dan bertanya..."apanya?"
"soal nikah sama orang yang tidak kita cinta itu?" tanyanya, tapi dengan tangan tetap memegang kemudi dan kepalanya lurus menatap ke jalanan.

"Owh masih soal itu... emh, mana ku tau, aku tak pernah menikah dengan seseorang yang tidak kucintai... menurutmu?"
Tanyaku, sengit....

Senyap.

Mobil tetap berjalan, lagu masih mengalun, begitu juga pikiranku, masih bergulung dengan kenangan. "untunglah itu cuma berandai-andai... kenyatannya kita disini, berjodoh, menikah dan bahagia, lalu kenapa kita harus memikirkan yang pahit-pahit kalo ternyata hidup kita lebih manis, bahkan dari yang pernah kita bayangkan..."

Hujan sudah  reda. Kami sudah sampai di tujuan. Dengan ceria ku pangku anak-anakku ke luar, menghadiri resepsi pernikahan sahabat kami. Semoga sakinah, mawadah wa rohmah, untukmu teman, dan untuku juga...




Bandung, 15 Januari 2014

Salam,
Keiko's mom.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar