05 Februari 2010

Live: a choice you can live with..


~Life by choice not by chance~


Hari ini, sempurna seperti hari-hari yang biasa.. Kirei chan berguling2 maen sama boneka, ketawa haha hihi sama Daddy...

Aku sendiri tiduran di sofa sambil ngecek ini itu di lappy sok sibuk kayak Daddy, padahal mah cuma buka pesbuk sama eMPe doang hehe..

Life is choice! kata-kata itu sudah terbiasa didengar. Belakangan aku sering memikirkan maknanya lebih dalam tentang pilihan hidupku sendiri. Memang, tak pernah ada yang hebat setiap harinya dalam hidupku...tapi bagiku, menjadi istri Daddy dan ibu dari Kirei cho, adalah hal yang luar biasa, meskipun setiap hari aku hanya terkurung di rumah. Tak masalah..lagipula bukankah sebaik-baik hijab bagi perempuan adalah rumahnya kan?

Setiap pagi kegiatanku, belanja, sarapan, menyiapkan bekal makan siang untuk Daddy, lalu sambil menunggu Kirei cho dimandikan Daddy, aku beres2... setelah Daddy berangkat kerja, barulah aku mulai istirahat. Membaca buku, nonton Tv, internetan, atau cuma tidur siang kira2 itulah yang kulakukan sampai Daddy pulang sore hari. Siapa bilang itu tak menyenangkan? itu sangat menyiksa! setiap detik merindukan Daddy dan terus memikirkannya...hehhe..

Ada sebagian orang yang menganggap menjadi ibu rumah tangga biasa itu adalah hal yang paling membosankan, bahkan dianggap kuno..atau entah apa namanya.
Tapi, aku memiliki pendapat sendiri. Setidaknya aku punya banyak waktu dengan putri kecilku. 24 jam penuh! dan itu sangat menyenangkan..bermain bersama, tidur bersama, memberikan air susuku kapanpun saat dia menginginkannya...
Tak ada yang lebih baik daripada itu; menyaksikan setiap detiknya buah hatiku tumbuh, disampingku..

Entah kenapa, bagiku berat rasanya kalau harus menitipkan putri kecilku kepada khadimat. Apalagi kalo ia masih balita. Ngeri juga rasanya membayangkan bayi kecil yang seharusnya mendapatkan haknya untuk disusui dengan ASI terbaik, malah dijejali botol berisi susu formula. Bagiku, itu tampak tak adil buat anaku. Padahal di sisi lain, suami masih bisa memberiku nafkah dengan cukup. yah..persoalan akan berbeda apabila misalnya sang suami tak bisa memberi nafkah...tapi selama suami masih bisa mencukupi kebutuhan, aku tak akan menyerahkan balita pada pengasuhan orang lain..terkecuali apabila ia sudah besar, mungkin saja.



Kewajiban seorang istri bagiku adalah  mewujudkan baiti janati untuk anak dan suami, menjaga harta dan kehormatan suami serta patuh dan taat terhadapnya, salah satu caranya adalah dengan mengabdikan diri sepenuhnya menjadi ummahat yang tinggal dirumah saja ...kupikir itulah yang terpenting dalam hal tugas dan kewajibanku, bukan mencari nafkah...meski hal itu tidak diharamkan. Karena bagiku, persoalan mencari nafkah kupercayakan pada suami....Insyalloh rejeki itu tak pernah habis bagi siapapun yang mau mengusahakannya...

Perempuan terbuat dari tulang rusuk, bukan tulang punggung, jadi tak ada kewajiban untuk menafkahi keluarga..meskipun tak ada juga larangan untuk berkarir selama hal itu tidak melupakan hak dan kewajibannya di rumah terhadap anak dan suaminya...selalu kuhargai siapun yang memilih berbeda pendapat tentang itu dalam prinsipku.

"Woman was made from the rib of man,
She was not created from his head to top him,
Nor from his feet to be stepped upon,
She was made from his side to be close to him,
From beneath his arm to be protected by him,
Near his heart to be loved by him...
~Anonymous~

Hidup itu pilihan, dan ini yang kupilih, menjadi perhiasan terindah untuk suamiku dan ibu yang setia untuk putri kecilku. Aku tak peduli berapa banyak orang yang mencela karena aku memilih hanya menjadi IRT saja, tidak berkarir seperti yang lain...seperti kataku, hidup itu pilihan dan aku menyukai pilihanku..apa salahnya dengan itu semua? aku sangat bahagia saat ini, jadi kenapa aku harus menjadi sempurna seperti yang dibayangkan orang terhadapku ketika aku bisa bahagia dengan caraku sendiri..?

Suatu saat kelak misalnya, karena satu dan lain hal aku ingin berada di luar rumah..kupikir alasan terbaik untuk itu adalah karena ingin lebih memberikan manfaat untuk umat, bukan karena persoalan mencari uang, misalnya saja mengajar...atau lebih dalam maknanya dari pada itu, yaitu mendidik..menjadi seorang guru sebagaimana memang seharusnya profesiku sekarang.

Orang di sekitar kita kadang memang senang menuntut, kadang menghakimi. Tapi aku tidak menyalahkan mereka...karena mungkin itulah cara sebagian orang hidup....berinteraksi, saling menilai dan menghakimi...namun keputusan akhir tetap ada di tangan kita. Baik atau buruk, aku sendiri yang akan menentukan mau diarahkan kemana hidupku ini.

Poin yang paling penting dari keputusanku untuk menjadi IRT adalah Semoga saja keberadaanku di rumah tidak dalam arti fisik semata untuk putri kecilku, tetapi juga memberikan manfaat lebih dengan mendidiknya menjadi generasi Rabbani, generasi yang baik. karena, rumah adalah pendidikan pertama untuk sang anak. Sehingga, kehadiranku di tengah buah hati tercinta ini dapat menyokong terhadap pembangunan peradaban umat manusia, dalam hal mewujudkan generasi yang lebih baik. Aminn...

yah, apapun itu, pada akhirnya...aku pribadilah yang akan bertanggung jawab pada semua pilihanku..Kalaupun pada akhirnya pilihanku salah menurut orang lain, setidaknya aku telah memilih apa yang ingin kulakukan dan berusaha membuatnya sempurna..kupikir itu lebih baik dari pada tak memilih apapun, hidup hanya berdasarkan kesempatan saja...Dan yang paling utama dari itu semua, niatkan semuanya untuk ibadah..apapun pilihannya...karena segala sesuatu bermula dari niat.

so, welcome to my life:)

Link gambar 1 & 2

04 Februari 2010

Rabb..Berkurang lagi sisa umurku......T_T


Hari ini adalah milad ku yang ke 25. Angka yang semoga akan menuntunku menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi ke depannya. 

wah..kalo dipikir2 berat juga ya rasanya jadi orang dewasa...^^ begitu banyak hal yang harus dilakukan..dan tanggung jawab yang dipikul...
tapi meski begitu, saat ini adalah saat yang paling menyenangkan sepanjang hidupku. Banyak hal yang harus ku syukuri..memiliki suami yang tampan dan baik hati anak yang lucu dan kami semua sehat, tak kurang apapun..apalagi yang lebih berharga dari itu semua? 

Ke depannya, aku hanya berharap sisa umurku lebih barokah, apapun yang kulakukan, semoga menjadi manfaat untuk orang2 di sekelilingku. Aku pikir, meski dengan semua kekurangan ini, aku sudah memiliki segalanya...jadi apalagi? perbanyak ibadah, menghindari ghibah, semakin menutup aurat, tidak membenci siapapun dan selalu memilki hati yang lembut, lapang dan pemaaf...sisa usia makin berkurang, semangat...!!! persiapkan hidup untuk kehidupan yang lain...^^

Link gambar